Q&A Petuah abah FK : TENTANG SHALAT (2)
Questension :
Pertanyaan
Teddy Handono
selain menata hati dan dan mncangkup sekalian rukun"
dlm tata sholat y fi'li khoul tingkat ke khusuk an itu
biji'mana y akhy..
apakah kita hrz mngerti makna kandungn isi ayat demi
ayat...apakah kita pun wajib mngerti bahasa arab
sehingga bisa memahami Quran itu sendiri....
Mhon maf y ' stadz ana mhon ilmu y...
afawan..!!!
selain menata hati dan dan mncangkup sekalian rukun"
dlm tata sholat y fi'li khoul tingkat ke khusuk an itu
biji'mana y akhy..
apakah kita hrz mngerti makna kandungn isi ayat demi
ayat...apakah kita pun wajib mngerti bahasa arab
sehingga bisa memahami Quran itu sendiri....
Mhon maf y ' stadz ana mhon ilmu y...
afawan..!!!
Answer : Jawaban
====================================
kekhusyukan sholat tidak pernah saya pandang dalam
ritualnya sholat, karena ritual itu paling cuman 5 menit,
hanya sebentar....... justru khusyuk itu terpandang diluar
sholat, dalam kehidupannya sehari2........
iya, khusyuk itu tercermin dalam laku lampahing urip,
cara dia hidup, akhlaknya, kecendrungan2 batinnya.......
...
saya contohkan, ketika seseorang sering kali
membicarakan tentang Allah, saya tak perlu bertanya lagi,
saya sudah faham bahwa Allah itu menarik baginya........
Allah itulah isi hatinya............. ketika seseorang sibuk
membicarakan bisnis, maka bisnis itulah isi hatinya..........
Disitu engkau bisa melihat kualitas sholatnya
seseorang....... yang mesti memenuhi 3 prinsip dasar,
khosyi'un, qoimun dan daimun, kekhusyukan,
keistiqomahan dan kontinyuitas........
5 menit orang merem2 ritual sholat, masih tdk ada
khusyuk disitu, lihat cara hidupnya baru mengerti
khusyuk apa tidak.........
kekhusyukan sholat tidak pernah saya pandang dalam
ritualnya sholat, karena ritual itu paling cuman 5 menit,
hanya sebentar....... justru khusyuk itu terpandang diluar
sholat, dalam kehidupannya sehari2........
iya, khusyuk itu tercermin dalam laku lampahing urip,
cara dia hidup, akhlaknya, kecendrungan2 batinnya.......
...
saya contohkan, ketika seseorang sering kali
membicarakan tentang Allah, saya tak perlu bertanya lagi,
saya sudah faham bahwa Allah itu menarik baginya........
Allah itulah isi hatinya............. ketika seseorang sibuk
membicarakan bisnis, maka bisnis itulah isi hatinya..........
Disitu engkau bisa melihat kualitas sholatnya
seseorang....... yang mesti memenuhi 3 prinsip dasar,
khosyi'un, qoimun dan daimun, kekhusyukan,
keistiqomahan dan kontinyuitas........
5 menit orang merem2 ritual sholat, masih tdk ada
khusyuk disitu, lihat cara hidupnya baru mengerti
khusyuk apa tidak.........
Questension :
Pertanyaan
Teddy Handono
selain menata hati dan dan mncangkup sekalian rukun"
dlm tata sholat y fi'li khoul tingkat ke khusuk an itu
biji'mana y akhy..
apakah kita hrz mngerti makna kandungn isi ayat demi
ayat...apakah kita pun wajib mngerti bahasa arab
sehingga bisa memahami Quran itu sendiri....
Mhon maf y ' stadz ana mhon ilmu y...
afawan..!!!
selain menata hati dan dan mncangkup sekalian rukun"
dlm tata sholat y fi'li khoul tingkat ke khusuk an itu
biji'mana y akhy..
apakah kita hrz mngerti makna kandungn isi ayat demi
ayat...apakah kita pun wajib mngerti bahasa arab
sehingga bisa memahami Quran itu sendiri....
Mhon maf y ' stadz ana mhon ilmu y...
afawan..!!!
====================================
Answer : Jawaban
kekhusyukan sholat tidak pernah saya pandang dalam
ritualnya sholat, karena ritual itu paling cuman 5 menit,
hanya sebentar....... justru khusyuk itu terpandang diluar
sholat, dalam kehidupannya sehari2........
iya, khusyuk itu tercermin dalam laku lampahing urip,
cara dia hidup, akhlaknya, kecendrungan2 batinnya.......
...
saya contohkan, ketika seseorang sering kali
membicarakan tentang Allah, saya tak perlu bertanya lagi,
saya sudah faham bahwa Allah itu menarik baginya........
Allah itulah isi hatinya............. ketika seseorang sibuk
membicarakan bisnis, maka bisnis itulah isi hatinya..........
Disitu engkau bisa melihat kualitas sholatnya
seseorang....... yang mesti memenuhi 3 prinsip dasar,
khosyi'un, qoimun dan daimun, kekhusyukan,
keistiqomahan dan kontinyuitas........
5 menit orang merem2 ritual sholat, masih tdk ada
khusyuk disitu, lihat cara hidupnya baru mengerti
khusyuk apa tidak.........
Bagi para murid..... Pelajaran tentang beda syariat dan
hakekat..... Syariat itu mengandalkan perbuatan tubuh/
lahiriah. Sedang hakekat itu mengandalkan perbuatan
hati/ batiniah. Ketika 2 orang sama2 duduk berjejer di
dua buah kursi, secara syariatnya bisa dikatakan mereka
sedang melakukan hal yang sama, yaitu duduk-duduk.
Tetapi secara hakekatnya, mungkin saja si A sdg
melantunkan dzikir di dalam hatinya sdg si B sedang
menghayalkan pacarnya. Meski secara syariatnya
keduanya melakukan hal yang sama, tetapi hakekatnya
mrk sdng melakukan hal yang berbeda. Adalagi yang
secara hakekatnya melakukan hal yang sama tetapi secara
syariatnya melakukan hal yang berbeda. ada si A yang
duduk, ada si B yang sdng berdiri, scr syariatnya
keduanya beda, tetapi secara hakekatnya keduanya
sama2 sdng melantunkan dzikir dlm hatinya. Didunia ini
yang berlaku adalah hukum syariat, sdng di akherat nanti
hukum hakekat. Hukum hakekat jauh lebih ketat dan
keras. Secara syariat misalnya asal sudah sholat yah sdh
melaksanakan kewajiban. Tetapi secara hukum hakekat,
sholat tdk khusyuk, mikir jualan laku apa gak, atau mikir
duit, itu sdh dianggap menyembah isi pikirannya itu
(duit), sdh dianggap syirik. hukum hakekat itu luar biasa
beratnya. Yang sebenarnya ilmu hakekat itu tidak bisa
diajarkan atau diwariskan. Semua wali2 itu yah hanya
mengajari thoriqoh atau jalan menuju Allah saja. Sedang
hakekat itu urusan intim dan pribadi masing2 yg tidak
bisa dibuka begitu saja. Sungguh, janganlah engkau
tertipu chasing/penampilan luar. Seseorang yg memang
sungguhlah mengerti ilmu ruhani itu sdh tahu orang yang
dihadapi itu sirrnya jalan apa gak itu sdh paham, yg
dimaksud sirrnya jalan itu bukan dzikir Hu Allah itu jalan
dihati. bukan itu. tetapi ada pancaran khusus yg bisa
ditangkap secara khusus oleh seseorang yg diberi
anugrah olehNYA.
Saya contohkan dalam hal sholat bagaimana pandangan
syari'at dan hakekat berbeda tempat. syari'at
memandang jika engkau "bergerak gerak" tubuhmu itu
bisa membatalkan sholat, dalam hakekat engkau bergerak
gerak hatimu (kesana kemari) itu yang membatalkan
sholat. Secara syariat jk tubuhmu nampak diam spt
patung engkau disebut khusyuk, scr hakekat kalau hatimu
yg diam pada tujuan itulah khusyuk.
Didunia ini hukum syari'at itulah yg dipakai orang,
namun begitu anda mati, hukum hakekat yg langsung
berlaku. Jika anda tiada mengenal hakekat sama sekali,
lalu menjadi kasihanlah orang2 spt itu, sbb semua kulit
ditinggalkan saat mati, yg dihitung itu "hakekatnya
sholat". sbb ALLAH itu memandang qolbu/hati saudara2,
bukan luarmu. Setan akan selalu menghalang-halangimu
dgn cara yg nampak baik sekalipun agar jgn sampai
mengenal hakekat, melalui orang2, agar engkau merugi
kelak. Berapa banyak ibadahmu yg hambar tanpa
mengenal hakekat........ sungguh jikalau hukum hakekat yg
berlaku didunia ini, maka hampir2 mendekati 100%
manusia tdk ada yg selamat. Saya katakan engkau sudah
"JUARA" kalau bisa khusyuk sholat.
Di FB ini, saya pandang anda termasuk sdh cerdas akal
fikirannya, wong sdh menguasai teknologi, dan bisa FB-
an. bukan lagi orang yg bodoh tanpa pengetahuan.
tentunya mesti cepat memahami dan menangkap
pelajaran dengan tepat.
kekhusyukan sholat tidak pernah saya pandang dalam
ritualnya sholat, karena ritual itu paling cuman 5 menit,
hanya sebentar....... justru khusyuk itu terpandang diluar
sholat, dalam kehidupannya sehari2........
iya, khusyuk itu tercermin dalam laku lampahing urip,
cara dia hidup, akhlaknya, kecendrungan2 batinnya.......
...
saya contohkan, ketika seseorang sering kali
membicarakan tentang Allah, saya tak perlu bertanya lagi,
saya sudah faham bahwa Allah itu menarik baginya........
Allah itulah isi hatinya............. ketika seseorang sibuk
membicarakan bisnis, maka bisnis itulah isi hatinya..........
Disitu engkau bisa melihat kualitas sholatnya
seseorang....... yang mesti memenuhi 3 prinsip dasar,
khosyi'un, qoimun dan daimun, kekhusyukan,
keistiqomahan dan kontinyuitas........
5 menit orang merem2 ritual sholat, masih tdk ada
khusyuk disitu, lihat cara hidupnya baru mengerti
khusyuk apa tidak.........
Bagi para murid..... Pelajaran tentang beda syariat dan
hakekat..... Syariat itu mengandalkan perbuatan tubuh/
lahiriah. Sedang hakekat itu mengandalkan perbuatan
hati/ batiniah. Ketika 2 orang sama2 duduk berjejer di
dua buah kursi, secara syariatnya bisa dikatakan mereka
sedang melakukan hal yang sama, yaitu duduk-duduk.
Tetapi secara hakekatnya, mungkin saja si A sdg
melantunkan dzikir di dalam hatinya sdg si B sedang
menghayalkan pacarnya. Meski secara syariatnya
keduanya melakukan hal yang sama, tetapi hakekatnya
mrk sdng melakukan hal yang berbeda. Adalagi yang
secara hakekatnya melakukan hal yang sama tetapi secara
syariatnya melakukan hal yang berbeda. ada si A yang
duduk, ada si B yang sdng berdiri, scr syariatnya
keduanya beda, tetapi secara hakekatnya keduanya
sama2 sdng melantunkan dzikir dlm hatinya. Didunia ini
yang berlaku adalah hukum syariat, sdng di akherat nanti
hukum hakekat. Hukum hakekat jauh lebih ketat dan
keras. Secara syariat misalnya asal sudah sholat yah sdh
melaksanakan kewajiban. Tetapi secara hukum hakekat,
sholat tdk khusyuk, mikir jualan laku apa gak, atau mikir
duit, itu sdh dianggap menyembah isi pikirannya itu
(duit), sdh dianggap syirik. hukum hakekat itu luar biasa
beratnya. Yang sebenarnya ilmu hakekat itu tidak bisa
diajarkan atau diwariskan. Semua wali2 itu yah hanya
mengajari thoriqoh atau jalan menuju Allah saja. Sedang
hakekat itu urusan intim dan pribadi masing2 yg tidak
bisa dibuka begitu saja. Sungguh, janganlah engkau
tertipu chasing/penampilan luar. Seseorang yg memang
sungguhlah mengerti ilmu ruhani itu sdh tahu orang yang
dihadapi itu sirrnya jalan apa gak itu sdh paham, yg
dimaksud sirrnya jalan itu bukan dzikir Hu Allah itu jalan
dihati. bukan itu. tetapi ada pancaran khusus yg bisa
ditangkap secara khusus oleh seseorang yg diberi
anugrah olehNYA.
Saya contohkan dalam hal sholat bagaimana pandangan
syari'at dan hakekat berbeda tempat. syari'at
memandang jika engkau "bergerak gerak" tubuhmu itu
bisa membatalkan sholat, dalam hakekat engkau bergerak
gerak hatimu (kesana kemari) itu yang membatalkan
sholat. Secara syariat jk tubuhmu nampak diam spt
patung engkau disebut khusyuk, scr hakekat kalau hatimu
yg diam pada tujuan itulah khusyuk.
Didunia ini hukum syari'at itulah yg dipakai orang,
namun begitu anda mati, hukum hakekat yg langsung
berlaku. Jika anda tiada mengenal hakekat sama sekali,
lalu menjadi kasihanlah orang2 spt itu, sbb semua kulit
ditinggalkan saat mati, yg dihitung itu "hakekatnya
sholat". sbb ALLAH itu memandang qolbu/hati saudara2,
bukan luarmu. Setan akan selalu menghalang-halangimu
dgn cara yg nampak baik sekalipun agar jgn sampai
mengenal hakekat, melalui orang2, agar engkau merugi
kelak. Berapa banyak ibadahmu yg hambar tanpa
mengenal hakekat........ sungguh jikalau hukum hakekat yg
berlaku didunia ini, maka hampir2 mendekati 100%
manusia tdk ada yg selamat. Saya katakan engkau sudah
"JUARA" kalau bisa khusyuk sholat.
Di FB ini, saya pandang anda termasuk sdh cerdas akal
fikirannya, wong sdh menguasai teknologi, dan bisa FB-
an. bukan lagi orang yg bodoh tanpa pengetahuan.
tentunya mesti cepat memahami dan menangkap
pelajaran dengan tepat.
Questension :
Pertanyaan
Assalamualaikum guru knp setiap
melakukan solat saya
kok gak khusyuk padahal saya sdh berusaha mohon
balasanya guru terimakasih
=========================
kok gak khusyuk padahal saya sdh berusaha mohon
balasanya guru terimakasih
=========================
Answer : Jawaban
waalaikumsalam
iya, khusyuk gak khusyuk dilakukan saja, itu urusan
belakangan krn mmng tdk mudah utk khusyuk. wong
kelasnya sayyidina ali saja sdh pernah dites sholat
khusyuk gagal kok, apalagi kelas kamu.......
manusia itu bs sholat khusyuk yang benar2 khusyuk 1
kali saja seumur hidupnya, terbilang juara......... sdh
top
iya, khusyuk gak khusyuk dilakukan saja, itu urusan
belakangan krn mmng tdk mudah utk khusyuk. wong
kelasnya sayyidina ali saja sdh pernah dites sholat
khusyuk gagal kok, apalagi kelas kamu.......
manusia itu bs sholat khusyuk yang benar2 khusyuk 1
kali saja seumur hidupnya, terbilang juara......... sdh
top
Questension :
Pertanyaan
1. syariat itu ada dalam gerak
tubuhmu....
2. tarekat itu ada dalam gerak fikirmu......
3. hakekat itu ada dalam gerak hatimu.......
4. makrifat itu ada dalam nyawamu........
==========================================
2. tarekat itu ada dalam gerak fikirmu......
3. hakekat itu ada dalam gerak hatimu.......
4. makrifat itu ada dalam nyawamu........
==========================================
Answer : Jawaban
Kuulas lebih jauh lagi agar
saudara lebih mudah
memahaminya......
Saya umpamakan seorang yg sedang mengerjakan
sholat......
1. Maka setiap gerakan2 tubuhnya/gerakan dan bacaan
sholatnya itulah yg disebut syari'at......
2. Arah fikirannya itulah yg disebut tarekat/thoriqoh. Jika
fikirannya menuju sendal yg takut hilang di masjid, maka
dia sedang "bertarekat/berjalan" menuju sendal itu.
Jadilah dia "menyembah sendal" secara hukum thoriqoh/
tarekat. Ini yg disebut diantara syirik khofi/lembut itu,
dimana makin engkau sholat seperti itu, makin banyak
kesyirikanmu. engkau tidak dianugrahi pahala, malah
makin berdosa.
3. Arah perasaan qolbunya itulah yg disebut sebagai
hakekat. Jika qolbumu dipenuhi riya, atau beribadah
karena manusia, apa karena malu dibilang orang "kafir"
kelihatan gak sholat, atau karena ingin menampilkan biar
kelihatan alim di depan orang. Ini pula disebut syirik
khofi. Tiada tujuanmu selain mencari ridho orang2 saja,
bukan ridho Allah.
4. Makrifat itu ada dalam nyawamu. Ini terlalu dalam
untuk dijelaskan, yaitu ada dalam "RASA TUHAN" namun
bukan "MERASA TUHAN", bedanya setipis rambut dibelah
7000. karena sulit sekali dijelaskan dengan pembanding
kata2 apapun jua. jadi yah jangan bertanya lagi tentang
hal ini...... Orang yang beruntung akan mengerti dengan
sendirinya.
==============================
================
"Jika dalam tarekatnya dan hakekatnya sholat, orang
tiada bisa untuk melenyapkan syirik khofi, maka
sebenarnya sholat juga bukan hanya bisa menambah
pahala, namun juga bisa menambah dosa".
Dalam hal ini terserah engkau percaya atau tidak yg saya
sampaikan, karena jelas akal fikiranmu akan sulit
menerima sebuah perkataan bahwa "sholat pun bisa
menambah-nambahi dosa".......
*memahaminya......
Saya umpamakan seorang yg sedang mengerjakan
sholat......
1. Maka setiap gerakan2 tubuhnya/gerakan dan bacaan
sholatnya itulah yg disebut syari'at......
2. Arah fikirannya itulah yg disebut tarekat/thoriqoh. Jika
fikirannya menuju sendal yg takut hilang di masjid, maka
dia sedang "bertarekat/berjalan" menuju sendal itu.
Jadilah dia "menyembah sendal" secara hukum thoriqoh/
tarekat. Ini yg disebut diantara syirik khofi/lembut itu,
dimana makin engkau sholat seperti itu, makin banyak
kesyirikanmu. engkau tidak dianugrahi pahala, malah
makin berdosa.
3. Arah perasaan qolbunya itulah yg disebut sebagai
hakekat. Jika qolbumu dipenuhi riya, atau beribadah
karena manusia, apa karena malu dibilang orang "kafir"
kelihatan gak sholat, atau karena ingin menampilkan biar
kelihatan alim di depan orang. Ini pula disebut syirik
khofi. Tiada tujuanmu selain mencari ridho orang2 saja,
bukan ridho Allah.
4. Makrifat itu ada dalam nyawamu. Ini terlalu dalam
untuk dijelaskan, yaitu ada dalam "RASA TUHAN" namun
bukan "MERASA TUHAN", bedanya setipis rambut dibelah
7000. karena sulit sekali dijelaskan dengan pembanding
kata2 apapun jua. jadi yah jangan bertanya lagi tentang
hal ini...... Orang yang beruntung akan mengerti dengan
sendirinya.
==============================
================
"Jika dalam tarekatnya dan hakekatnya sholat, orang
tiada bisa untuk melenyapkan syirik khofi, maka
sebenarnya sholat juga bukan hanya bisa menambah
pahala, namun juga bisa menambah dosa".
Dalam hal ini terserah engkau percaya atau tidak yg saya
sampaikan, karena jelas akal fikiranmu akan sulit
menerima sebuah perkataan bahwa "sholat pun bisa
menambah-nambahi dosa".......
Di dunia ini yang berlaku adalah hukum syar'i (luar)
sedang diakherat yang berlaku adalah hukum hakiki
(dalam). Sebagai contoh sederhananya, di dunia ini
tingkat kesholehan seseorang akan dinilai orang lain
dalam wujud banyaknya (kuantitas) amaliah-amaliah
lahiriah, sdng diakherat tingkat kesholehan seseorang
akan dinilai dari kualitas amaliahnya, spt tingkat
kekhusyukan dan keikhlasannya. Sholatnya ahli hakekat
itu secara kualitasnya, satu rakaat saja, bisa sampai
melampaui seluruh rakaat sholatnya ahli syariat seumur
hidup. Karenanya ini penting utk diketahui, agar
saudara2 sekalian bs mencapai peningkatan kualitas,
bukan sekedar kandas pada kuantitas/jumlahnya saja.
Ahli hakekat adalah mereka2 yg mata hatinya jernih sbb
selalu berusaha memerangi nafsunya dan mensucikan
dirinya.
*
Agar anda bisa "NYAMBUNG", perhatikanlah apa yang
saya bicarakan. Apakah saya sedang berbicara tentang
syari'at ataukah hakekat. Saya kasih contoh: misal saya
berbicara tentang syahadat/ persaksian, maka secara
syariat adalah mengucapkan 2 kalimat syahadat itulah
disebut sudah bersyahadat. Kalau saya bicara hakekat, itu
semua tidak berguna, karena 1000 kali orang mengucap
syahadat tak akan membuatnya menjadi seorang yg benar
islamnya, jk apa yg diucapkannya tidak dimengertinya
dgn sebenar2nya, dan wujud perbuatannya blm
mencitrakan islam yg sesungguhnya (indaAllah). Saya
kasih contoh lain: misal saya bicara tentang sholat, sudah
melaksanakan sholat 5 waktu itu sudah disebut telah
sholat secara hukum syari'at. Kalau saya bicara tentang
hakekat, itu semua tidak berlaku sblm sholatnya bnr2
bisa mencegah keji dan munkar. misal saya bicara
tentang haji, sudah ke Mekah sana dan melaksanakan
ibadah haji itu sudah disebut haji secara syari'at Kalau
saya bicara hakekat, itu semua tidak berlaku, sblm
seseorang mampu menegakkan hujjah Allah dimuka bumi
ini.
=======================================
Jika pemahaman anda masih belum mampu menangkap,
ada baiknya menepi saja, dan berkumpullah dengan
orang2 yang sesuai tingkat pemahamannya dengan
saudara, hal demikian lebih baik bagi saudara.
*
Akan sedikit saya jelaskan tentang agama.......... berkaitan
dengan apa yang kita ajarkan disini....... dalam agama,
ada pengajaran2 yang bersifat syar'i dimana itu
merupakan susunan atau tatanan fiqih yang disusun oleh
para fuqoha atau ahli2 fiqih, meliputi masalah ushul
(pokok) ataupun furu' (cabang)........
Disini kita memang tidak membahas fiqih islam, karena
memang tdk disetting untuk hal demikian. fiqih akan
mengajari tentang kaifiyah2 sholat misalnya, namun tidak
bisa mengajari kaifiyah khusyuk, ikhlas, tumakninah
dsb..........
bagian2 spt itulah yang kita ajarkan agar melengkapi
syariat dgn sebuah esensi penting dari agama ini.......
apalah artinya ratusan rakaat sholatmu jika tak
menyentuh kekhusyukan, keikhlasan, tumakninah yg
benar, akan hambar tidak memberi bekas, menjadi STMJ,
Sholat Tekun Maksiyat Jalan terus, hati kotor, suka
menipu, tidak jujur, sombong, arogan dsb keburukan......
...... lalu apa artinya semua itu, bukankah assholatu tanha
anil fahsya'i wal munkar???..... mestinya sholatmu
mencegah fasik dan munkar, nyatanya engkau tak
tercegah dari fasik dan munkar tersebut......... bisakah
engkau dikatakan sudah sholat????........ secara nash
Qur'an mengatakan engkau jelas2 belum sholat, atau
disebut lalai, sbgmn fawailulil mushsholin, (celakalah
orang2 yang sholat), yaitu yang lalai dalam sholatnya......
.. sholat kok malah celaka....... fikirkan itu..................
semoga beruntung
*
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?. Itulah
orang yang menghardik anak yatim, dan tidak
menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka
kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat, (yaitu) orang-
orang yang lalai dari salatnya, orang-orang yang berbuat
ria. dan enggan (menolong dengan) barang berguna. (QS.
Al-Ma’un: 1-7)
==============================
====================
Orang2 yang sholat namun lalai dalam sholatnya adalah
mereka yang dalam setiap ibadah2 yang dilakukannya
tidak disertai dengan suatu ketulusan hati, mereka riya,
suka pamer dan merasa suci sendiri dengan ibadahnya
itu, sehingga memandang orang lain adalah kotor dan
hina dalam pandangan matanya. mereka pula tak suka
untuk mencintai dan menolong sesamanya.
Sederhananya orang yang sholat namun lalai dalam
sholatnya ini adalah mereka2 yang sholatnya hanya
menyentuh aspek lahiriah saja, sebagai gerakan2 atau
perbuatan tubuh dalam ibadah saja, tak menyentuh
aspek ruhaninya yang lebih dalam. lahiriahnya sholat
namun batiniahnyaa tidak, inilah yang sholat namun lalai
dalam sholatnya. Malah dikatakan sbg orang yang
"celaka" dalam Qur'an.
*
Sholat yang dilakukan rasulullah SAW, itu bukan hanya
sholat syariat, atau ritual sholat itu saja, namun sholat
secara hakekatnya sholat juga.
namun kebanyakan manusia hanya sebatas melakukan
syariatnya sholat, itulah sebabnya meski banyak sholat
masih selalu iri dan dengki kepada orang lainnya.
suka menghina dan melecehkan orang lain, tidak
menghormati orang lain....... Itu adalah kenyataan bahwa
sholatnya masih sebatas syariatnya saja, namun belum
menyentuh hakekatnya.
Sumber
https://www.facebook.com/FK.FatwaKehidupan/?fref=ts
Njiih Abah matur sembah nuwun penjabaran,piwulangipun...
BalasHapus